Jumat, 28 Agustus 2015

kuliner khas Timur Tengah sukses dipertemukan di kawasan Puncak

SELAIN berhasil makan hidangan bercita rasa Timur Tengah, dalam kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, serta gampang dijangkau tempat demi membeli bahan baku masakan Timur Tengah.

Ciri khas gerai atau toko yang membuka bahan baku masakan lokal Timur Tengah tersebut diantara lain nama toko ditulis dengan aksara Arab, selain aksara Latin.

Toko Bubuk Sulaiman, misalnya, melayani pembeli 24 jam. Bagi yang sempat mengunjungi negara-negara Arab, termasuk Mekkah, biasa merekrut segala makanan, termasuk kacang-kacangan, buah zaitun, minyak samin, dengan bermacam krim dan selai di kemasan. Produk serupa jamak ditemui pada Serbuk Sulaiman itu. Rata-rata makanan itu produk impor dari Uni Emirat Arab.

Tersaji pula beberapa ragam beras khas untuk nasi masakan Timur Tengah. Biasanya disebut beras abukas. Bulir beras tersebut panjang dan langsing, yang bisa ditanak untuk 5 jenis nasi Timur Tengah, yakni nasi mandi, briyani, kabsah, kabli, serta madgot. Bumbu siap pakai untuk mengolah beras abukas itu sesuai nasi yang ingin dihasilkan juga ada di sini.

Apabila tidak ingin memanfaatkan bumbu jadi pabrikan, ada serta rempah-rempah bahan dasar masakan Timur Tengah, semacam kapulaga, cengkeh, jinten, lada hitam, bunga lawang, kayu manis, juga jeruk hitam. Selain sukses beli per item, bumbu dasar tersebut dengan berhasil dibeli pada kemasan paket lengkap, misalnya bumbu untuk nasi mandi seharga Rp 15.000 untuk dipakai pada satu kilogram beras.

”Beras sebelum diolah direndam dahulu dalam air bersih satu-dua jam,” ujar Firjah, konsultan restoran serta kafe Al Hambra.

Sedangkan kapulaga yang dipakai sebaiknya kapulaga india. ”Kalau kapulaga lokal wangi serta, tetapi bijinya pedas. Andai kapulaga india, selain wangi, bentuknya makin pipih dengan bijinya seperti kacang dengan tak pedas,” ucap Nurhidayat, chef restoran serta kafe B’tur.

Raihan, penjaga toko Bubuk Sulaiman, menyebutkan, andai sungguh ingin masak makanan Timur Tengah, tidak usah bingung. ”Di online dominan, kok, resep serta teknik bikin nasi Arab. Bumbu dasarnya memang rempah-rempah tersebut. Turis-turis Arab belanja bumbu paketan pada plastik gini begitu juga,” ungkapnya.

Kambing

Di kawasan Puncak, yang menjadi tujuan utama turis Timur Tengah, serta terdapat pedagang kambing. Daging ternak ini sungguh tetap top sebagai bahan nomor satu kuliner Timur Tengah.

”Makanan Arab tidak pakai daging kambing, enggak afdal. Khasnya masakan Arab berada daging kambing,” ujar Juandi yang selingkungan tiga season berdagang kambing pada jalur Puncak ini.

Buat dia, dominan dan turis Timur Tengah yang merekrut kambingnya. Dia menjual mulai dari Rp 500.000 sesudah Rp satu juta, bergantung dalam besar kambing dan pembeli hanya perlu dagingnya saja atau harap juga juga kepala juga jeroan. ”Harga itu termasuk harga potong kambing,” ucapnya.

Menjadi, Puncak sungguh tidak sekadar wisata pegunungan, tapi juga petualangan kuliner, khususnya khas Timur Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar